Kuantar Ke Gerbang, Ramadhan K.H, cetakan pertama 2011, Bentang. 417 hal.

 

Resensi Oleh : Rena Asyari

Gambar dokumentasi pribadi, buku koleksi perpustakaan Seratpena
Gambar dokumentasi pribadi, buku koleksi perpustakaan Seratpena

Buku ini bisa dikategorikan roman sejarah. Saya membaca buku ini seperti membaca novel fiksi kisah romantisme dengan tokoh bernama Soekarno dan Inggit. Lebih dari itu buku ini bercerita banyak tentang negara tercinta Indonesia. Tentang Soekarno The Founding Father dan Inggit ibu yang dari rahimnya melahirkan Indonesia. Buku ini mencakup politik, kisah percintaan, ambisi, perjuangan dan semangat tergambar dari tokoh-tokohnya.

Melalui buku ini saya jadi mengenal dengan dekat sosok Inggit Garnasih. Perempuan sunda yang namanya banyak digaungkan di tanah sunda dan diabadikan sebagai nama jalan di Bandung tapi mungkin hanya sedikit yang mengenalnya. Ketika saya kecil yang saya tahu tentang Inggit Garnasih adalah ibu kos Soekarno yang akhirnya menikah dengan sang proklamator. Orang-orang terdekat saya tidak pernah menceritakan tentang Inggit selain dari itu. Ramadhan K.H seolah dengan tidak sengaja memberitahu kita bahwa Indonesia bukan ciptaan Soekarno dan Hatta saja, bahwa Indonesia merupakan buah perjuangan dari banyak pihak termasuk Inggit yang membiayai perjuangan Soekarno untuk mencapai kemerdekaan.

Kisah nyata yang dihadirkan Ramadhan K.H ini sangat menguras emosi. Tentang perlakukan Belanda yang sewenang-wenang, tentang perjuangan Soekarno yang berat, tentang kesetiaan Inggit yang harus diakhiri dengan perpisahan. Di halaman terakhir terdapat lampiran tentang surat cerai Soekarno-Inggit, hal ini melengkapi bahwa buku ini salah satu buku wajib untuk referensi sejarah tentang Soekarno.

Buku setebal 417 hal ini sama sekali tidak membuat bosan, dilengkapi dengan beberapa dokumentasi foto tentang orang-orang terdekat Soekarno dan beberapa peristiwa penting dari kurun waktu 1921 – 1984 mengenalkan pembaca generasi muda akan sejarah dan orang-orang yang berjasa dalam perjalanan negeri ini.

Kisah cinta Soekarno Inggit harus diakhiri karena Soekarno memutuskan memilih Fatmawati untuk meneruskan keturunannya. Inggit dengan tegas menolak untuk dipoligami, baginya sangat pantang di poligami.  Ramadhan K.H cukup berhasil menghadirkan sosok Inggit ke pembaca agar lekat. Ini buku sumbangsihnya untuk negeri, mengenalkan sosok para pendirinya yang sederhana dan penuh perjuangan.

Tito Zeni Asmara Hadi yang merupakan anak dari Ratna Djuami, Ratna Djuami adalah anak angkat Inggit dan Soekarno dan teman mengaji Fatmawati ketika di Bengkulu menuliskan di kalimat penutup sekapur sirih di buku ini :

“Selamat jalan Inggit, Selamat Jalan Soekarno, dalam genggaman tangan dan cahaya Tuhan, kalian dipertemukan kembali dengan cinta”.

Kuantar Kau ke Gerbang, merupakan buku kisah cinta anak negeri yang tak lekang digerus zaman.