Oleh: Dika Dzikriawan
Rabu, 28 Oktober 2020 LSO Sanggar Seni Kujang Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) Jawa Barat Yogyakarta menggelar pertunjukan virtual bertajuk West Java Performing Arts (WJPA) 2020 Kidung Pangdunga Kujang Makalangan. 50 mahasiswa asal Jawa Barat yang sedang menempuh studi di Yogyakarta, ikut terlibat sebagai pelaku seni budaya dalam pergelaran virtual tersebut. WJPA 2020 ini diselenggarakan dalam rangka peringatan 25 tahun Sanggar Seni Kujang disaturagan dengan peringatan 92 tahun Sumpah Pemuda, 68 tahun Asrama Kujang, dan 48 tahun IKPM Jawa Barat Yogyakarta.
Ketua Pelaksana WJPA 2020 yaitu Rahmat Saepullo Najib atau yang akrab disapa Bejo menyampaikan bahwa semula WJPA 2020: Kidung Pangdunga Kujang Makalangan ini akan dilakukan secara luring di Gedung Kesenian Societed Taman Budaya Yogyakarta pada bulan Maret lalu, namun karena pandemi Covid-19 dan pemerintah memberlakukan kebijakan kebijakan PSBB akhirnya kegiatan ini ditunda sementara waktu hingga bulan Oktober. Dan akhirnya kegiatan WJPA 2020: Kidung Pangdunga Kujang Makalangan ini dilakukan secara daring atau virtual melalui kanal youtube Sanggar Seni Kujang.
Bersamaan dengan momentum sumpah pemuda ini, LSO Sanggar Seni Kujang IKPM Jawa Barat Yogyakarta ingin mengartikulasikan bagaimana generasi milenial saat ini memaknai hari sumpah pemuda melalui kegiatan seni budaya tradisi. Meskipun di tengah situasi pandemi yang sedang melanda dunia saat ini, mereka ingin tetap optimis untuk membangun kebudayaan meski harus menyesuaikan dengan kebiasaan baru.

WJPA 2020: Kidung Pangdunga Kujang Makalangan hadir di tengah masa pandemi global. Pangung virtual menjadi pilihan untuk menyuguhkan beragam ekspresi budaya. Sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa di tengah krisis pandemi covid 19 ini, kesehatan merupakan prioritas utama. Disamping itu, kehidupan kesenian juga harus tetap dipertahankan. Kidung Pangdunga Kujang Makalangan merupakan ekspresi dan respon terhadap kondisi saat ini serta wujud eksistensi mahasiswa asal Jawa Barat di Yogyakarta.
Pergelaran virtual ini menyuguhkan repertoar-repertoar khas Jawa Barat baik musik maupun tari dari kultur Sunda Priangan, Kaleran, serta Betawian. Sajak dan lagu “Kidung Panyinglar” karya Lili Suparli menjadi pembuka dalam sajian tersebut. Dilanjutkan dengan sajian gamelan degung yang membawakan lagu “Lembur Kuring” karya RTA. Sunarya dan “Hariring Bandung” karya U. Suwarna. Di samping itu, Tari Keurseus Baksa, Jaipongan Makalangan, dan Tari Blantek turut serta mewarnai pergelaran ini. Sementara itu, lagu “Sintren” yang dipopulerkan oleh Sanggita Grup dan “Garda Juang” karya Ubun R.Kubarsah dibawakan dengan apik oleh Orkes Angklung sebagai penutup pergelaran WJPA 2020: Kidung Pangdunga Kujang Makalangan.