Penulis: Venny Tania
Area bawah tanah atau subterranean merupakan dunia misterius dan luas yang menarik untuk dieksplorasi. Ketika abad pertengahan hingga renaissance, berbagai karya puisi dan prosa yang dibuat mengeskpresikan kepenasaran dan imajinasi mengenai seperti apa dunia bawah tanah bumi. Bawah tanah digambarkan juga sebagai tempat beradanya neraka dalam berbagai kepercayaan. Puisi Inferno karya Dante dari abad ke 14 merupakan salah satu gambaran keyakinan dari pengikut agama Kristen di era tersebut.
Penulis Perancis Jules Verne dalam karyanya Journey to The Center of The Earth (telah beberapa kali diadaptasi menjadi film) menceritakan petualangan ke pusat bumi, di mana terdapat hutan purbakala dan dinosaurus hidup. Cerita Alice In Wonderland (ditulis oleh Lewis Caroll), juga merupakan salah satu karya yang berbasis khayalan mengenai dunia bawah tanah.
Pada tahun 1996, sebuah serial televisi mengenai petualangan di bawah tanah London ditulis oleh Neil Gaiman berjudul Neverwhere. Kemudian Gaiman menulis novel lengkap dari serial 6 episode yang tayang di BBC tersebut, dengan beberapa perubahan detil dan lokasi.
Melalui novel Neverwhere ini, Neil membuktikan dirinya sebagai penulis fiksi mitologi urban yang handal. Pada dasarnya, Neverwhere memiliki premis dasar yang mirip dengan Alice in Wonderland, dengan makhluk-makhluk mitologi dipadukan dengan berbagai nama stasiun kereta, terowongan, dan tempat nyata lain di bawah tanah dan atas kota London. Ia bahkan menyertakan peta jaringan bawah tanah London di bagian awal novel ini, yang didominasi dengan nama-nama stasiun lengkap dengan keterangan tahun dibuka dan ditutupnya.
Bawah tanah kota London sendiri seperti diuraikan dalam berbagai tulisan, merupakan rangkaian berbagai saluran pipa limbah, terowongan, kabel telekomunikasi, stasiun kereta api, bilik rahasia yang sudah ditutup, lorong, hingga bunker dan jalur yang sengaja dibangun seperti ruangan rahasia Winston Churchill di King Charless Street, hingga jalur rahasia di bawah Istana Buckingham.
Dalam Neverwhere, Neil Gaiman menciptakan ulang dunia bawah tanah kota London versi kekinian yang cukup rumit dan kental dengan rahasia, untuk menghadirkan cerita dengan menyusupkan berbagai karakter dari mitologi, sejarah, dan legenda mengenai London, Atlantis, raja-raja kuno, raksasa, hingga malaikat dalam cerita Neverwhere. Ia seperti menciptakan ulang berbagai mitologi dan legenda mengenai kota London itu sendiri.
Tokoh utama dalam novel ini adalah Richard Mayhew, seorang pria asal Skotlandia yang tiga tahun bermukim dan bekerja di London. Pada suatu hari ia bertemu dengan Lady Door, seorang gadis muda berpakaian compang-camping berlapis-lapis dengan wajah kotor, tergeletak di trotoar jalanan saat Richard berjalan bersama tunangannya menuju sebuah kafe. Entah apa yang merasuki Richard, ia tidak mengabaikan Door yang berlumuran darah, kemudian menggendongnya seperti orang Samaria yang baik hati dan membawanya ke apartemennya. Door meminta untuk tidak dibawa ke rumah sakit. Jessica, tunangan Richard memutuskan pertunangan mereka karena kejadian itu.
Setelah menolong Door, Richard mengalami berbagai kejadian aneh. Setelah pulih fisiknya dalam beberapa jam, Door meninggalkan Richard untuk kembali ke dunia bawah tanah. Richard bertemu dengan rat speaker (manusia bawah tanah yang dapat berkomunikasi dengan tikus), Marquis de Carabas (seorang bangsawan dan broker informan), sebelum kemudian terhapus identitasnya dari kantor, tempat tinggal, hingga memori orang-orang yang biasanya ia jumpai setiap hari. Richard juga diburu oleh dua penjahat bawah tanah yaitu Mr. Croup dan Mr. Vandemar.
Dengan niat mendapatkan jawaban dan solusi mengenai masalahnya, Richard mencari Door yang sedang mencari pengawal di sebuah pasar terapung (tempat berkumpul) para penghuni bawah tanah. Richard kemudian mengikuti Door yang sedang mencari pembunuh keluarganya di dunia bawah tanah. Door sendiri adalah seorang yang memiliki kemampuan unik mirip dengan Doraemon, yaitu dapat membuka pintu ‘kemana saja’. Petualangan bersama Door membawanya bertemu dengan malaikat bernama Islington, menerobos museum London, bertemu bangsawan yang tinggal di gerbong kereta yang hanya dikenal oleh manusia bawah tanah, dan menemukan biara misterius Blackfriars.
Banyak tempat yang disebut-sebut dan dikembangkan dalam novel ini merupakan tempat nyata. Misalnya nama Islington dan Angel sendiri diambil dari nama area yang cukup terkenal di area utara London. Dalam novel ini, Neil benar-benar mengembangkan karakter ‘malaikat’ bernama Islington dan mengaitkannya dengan legenda Atlantis. Demikianlah kekuatan karya dari Neil Gaiman. Ia selalu bisa menciptakan karakter baru, atau meniupkan nafas baru yang sebelumnya mungkin tak terbayangkan, kepada sebuah nama yang telah dikenal. Pencapaiannya sebagai penulis yang tak pernah kehabisan ide dalam mengolah mitologi, legenda, dan sejarah dan melibatkannya dengan kehidupan modern terlihat dari karya-karyanya lainnya juga, seperti American Gods, Stardust, dan komik The Sandman.
Neverwhere, selain membawa kita ke dalam petualangan menegangkan bersama karakter-karakter imajinatif namun melekat kuat, juga mengantar pembaca mengenal nama-nama yang terkait dengan sejarah dan legenda kota London. Dalam detil ceritanya, ada bagian dimana nama-nama penghuni London lama, yang diceritakan secara turun-temurun dan tertuang dalam naskah-naskah kuno disebutkan, atau lebih tepatnya digunakan sebagai karakter yang berperan membangun bagian tertentu dunia bawah tanah London. Misalnya karakter mitologi raja raksasa Brân, raksasa Gog dan Magog, serta karakter legenda seperti Raja Lud, yang kisahnya satu bahkan lebih tua dari legenda Raja Arthur dan ksatria meja bundar. Hal ini tentu saja menggoda imajinasi liar pembaca untuk menginterpretasikan seperti apa sejarah dunia bawah tanah London.
Makhluk-makhluk ajaib penghuni bawah tanah penuh misteri lain seperti Velvet dan Serpentine ikut berperan dalam perjalanan Richard Mayhew, si pegawai kantoran yang tiba-tiba kejebur dalam dunia bawah tanah.
Gaya penulisan novel yang diterjemahkan jadi Kota Antah Berantah ini cukup ringan dan mudah dipahami. Neverwhere layak dinikmati oleh pembaca dari semua usia yang ingin mencicipi petualangan rasa London bawah tanah, yang tak hanya diisi dengan kegelapan, kepengapan, atau bau saluran pembuangan. Seperti karya Gaiman lainnya, Nervewhere menjadi pengingat betapa bumi sebenarnya memiliki sejarah panjang yang belum semua jengkalnya dapat terungkap oleh bukti arkeologi sejarah. Namun tradisi bercerita dan konsistensi manusia-lah yang mengabadikan sebuah nilai, keyakinan, cerita, bahkan eksistensi sesuatu atau makhluk, dalam cerita-cerita fantasi khas Neil Gaiman.